Penjualan Blue Gas Alami Peningkatan

Juni 12, 2011 pukul 8:50 am | Ditulis dalam Testimony Bluegaz | Tinggalkan komentar
Hertanto Soebijoto | Kamis, 5 Agustus 2010 | 15:03 WIB
Kompas/Bahana Patria Gupta Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya kecelakaan ledakan dari komponen kompor dan tabung gas ukuran 3 kilogram produksi PT Pertamina membuat sejumlah warga mulai melirik tabung gas produksi swasta, Blue Gas. Penjualan Blue Gas pun terus mengalami peningkatan.

Ujang Herman, salah seorang distributor Blue Gas di bilangan Pondok Kopi, Jakarta Timur, mengatakan, angka penjualan tabung dan komponen kompor Blue Gas terus meningkat. Dalam sebulan, rata-rata dia bisa menjual sekitar 20 tabung Blue Gas.

“Seminggu itu bisa lima sampai tujuh tabung. Ya, dalam sebulan paling sedikit dua puluh tabung bisa kejual,” kata Ujang saat ditemui Kompas.com di toko miliknya, Jalan Padat Karya, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2010).

Menurut Ujang, peningkatan penjualan Blue Gas terjadi seiring maraknya kasus ledakan tabung gas 3 kilogram produksi Pertamina. Awalnya, Ujang yang sudah delapan bulan berjualan Blue Gas ini hanya mampu menjual dua tabung per pekan. “Ya, kalau dibanding sekarang jauh naik. Banyak yang mulai tertarik,” kata Ujang.

Dia mengatakan, penggunaan Blue Gas pun terbilang lebih efisien. Satu tabung Blue Gas ukuran 7 kilogram baru habis setelah pemakaian selama satu bulan. Ini jauh lebih irit dibandingkan dengan tabung elpiji Pertamina 12 kilogram yang rata-rata habis dalam satu bulan.

“Tapi, yang buat orang-orang pakai Blue Gas itu karena faktor amannya. Regulatornya pakai sistem drat ulir dan ada kenopnya, jadi enggak akan bocor,” katanya.

Soal harga, Ujang mengatakan masih tergolong terjangkau. Dia menjual satu tabung seharga Rp 55.000, sedangkan harga dari pabrikan sebesar Rp 52.500.

“Pemakainya ini rata-rata dari yang dulunya pakai tabung gas ukuran 3 kilogram. Karena takut kasus meledak, jadi pakai Blue Gas yang lebih aman,” tuturnya.

Ingin Lebih Aman, Warga Pilih Blue Gaz

Juni 12, 2011 pukul 8:49 am | Ditulis dalam Testimony Bluegaz | Tinggalkan komentar

JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan tabung dan komponen kompor gas merek Blue Gaz mengalami peningkatan. Warga memilih produk swasta keluaran PT Blue Gaz Indonesia ini lantaran produk ini dianggap lebih baik dari faktor keamanan dibanding produk elpiji keluaran PT Pertamina.

Ujang Herman, salah seorang distributor komponen dan tabung Blue Gaz di bilangan Pondok Kelapa mengatakan, makin banyak pengguna yang beralih ke tabung Blue Gaz.

“Kebanyakan mereka pilih pakai Blue Gaz karena pengin lebih aman,” kata Ujang saat ditemui Kompas.com di tokonya, Jalan Padat Karya, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2010) .

Ujang mengaku dalam sebulan bisa menjual paling sedikit 20 tabung Blue Gaz ukuran 7 kilogram. Pengalaman para pelanggannya umumnya mengatakan lebih merasa aman dan nyaman saat memakai tabung Blue Gaz.

“Dari segi keamanan, Blue Gaz lebih bagus. Regulatornya ini pakai sistem drat ulir. Juga ada kenopnya, jadi meski selang tersambung gas enggak akan keluar kalau kenop tidak diputar,” terangnya.

Regulator Blue Gaz, terang Ujang, dilengkapi dengan child safety lock, yang aman dari jangkauan anak-anak. Regulator juga akan menutup secara otomatis jika terjadi kebocoran.

“Karena pakai ulir jadi saat dipasang itu kencang. Pelanggan saya juga bilang kalau ngerasa aman dan enggak takut bocor,” tutur dia.

Pendapat serupa diutarakan Agus, salah seorang pengguna Blue Gaz. Agus yang juga warga Pondok Kopi ini mengaku sudah dua bulan memakai Blue Gaz. Sebelumnya, Agus biasa menggunakan tabung elpiji Pertamina ukuran 12 kilogram.

“Awalnya karena lihat tetangga dan teman pakai Blue Gaz. Katanya lebih aman dan irit,” tutur Agus.

Setelah beralih, Agus mengatakan memang merasa lebih hemat menggunakan produk Blue Gaz. Jika biasanya dalam sebulan keluarganya menghabiskan satu tabung elpiji Pertamina ukuran 12 kilogram, kini lebih hemat dengan menggunakan tabung Blue Gaz 7 kilogram selama satu bulan.

“Yang penting itu segi keamanannya. Kayaknya kalau pakai tabung ini ya lebih aman karena regulatornya lebih kuat,” tuturnya.

blue gaz pilihan terbaik

Juni 12, 2011 pukul 8:46 am | Ditulis dalam Testimony Bluegaz | Tinggalkan komentar

Pasokan minyak tanah di agen semakin lama semakin menipis dan tidak jarang sampai habis, menyebabkan keberadaan minyak tanah menjadi langka. Kelangkaan minyak tanah akhirnya berdampak pada harga minyak tanah yang melambung. Sudah bisa ditebak, masyarakat kecil semakin menjerit. Mereka harus rela ngantriberjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter minyak tanah saja. Hal ini sudah saya rasakan beberapa waktu yang lalu. Apalagi saat ini sudah mendekati tahun baru 2008. Beberapa oknum-oknum tertentu, momen tahun baru sangat cocok digunakan sebagai ajang untuk menaikkan harga sembako, terutama minyak tanah. Beberapa situs di internet yang memberitakan tentang kenaikan harga minyak tanah yang saya temukan diantaranya :

  1. Liputan6.com tentang Harga Elpiji Naik, Minyak Tanah Langka
  2. Pontianakpost.com tentang Isu Harga Naik, Picu Warga Antri Minyak Tanah
  3. Tempointeraktif.com tentang Dampak Naiknya Harga Elpiji, Minyak Tanah…
  4. Kompas.com tentang Harga Minyak Tanah Naik, Nelayan Kecil Menjerit

Karena minyak tanah termasuk salah satu dari sembilan bahan pokok, dampak dari kenaikan harga ini sangat dirasakan oleh masyarakat kecil. Protes terhadap pemerintah muncul dimana-mana. Akhirnya pemerintah berinisiatif untuk memberi bantuan kepada masyarakat berupa kompor elpiji yang mungkin bisa sedikit meringankan beban masyarakat kecil. Dengan bantuan ini, masyarakat tidak perlu lagi ngantri untuk membeli minyak tanah yang harganya melambung ini. Masyarakat mulai lega, namun diantara mereka ada yang takut menggunakan elpiji karena sangat rawan terhadap keselamatan masyarakat itu sendiri apalagi bagi mereka yang pengetahuannya kurang.

Dari permasalahan yang timbul di masyarakat tadi, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan Blue Gaz yang didistribusikan oleh PT. Blue Gaz Indonesia. PT Blue Gas Indonesia merupakan salah satu perusahaan Group Tigaraksa Satria Tbk yang bergerak di bidang industri alat dapur dan pengisian gas LPG dan telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pembuatan kompor gas portable, pengisian dan distribusi gas refill LPG.

Kebetulan istri saya membeli blu gaz secara kolektif bersama guru-guru di MI Bina Bangsa Surabaya. Beberapa hari yang lalu telah dikirim dan sampai sekarang sudah digunakan untuk memasak. Biasanya memasak menggunakan kompor biasa memakan waktu satu setengah jam, menggunakan blue gaz hanya butuh waktu empat puluh menit saja. Bahan bakarnya pun sangat murah dibandingkan dengan bahan gas lain. Isi ulang tabung gas seberat 7 kg hanya seharga sekitar 55 ribu rupiah saja.

Blue gaz sangat aman untuk digunakan. Menggunakan regulator CSL yang dilengkapi dengan Child Safety Lock, sangat aman dari jangkauan anak-anak. Menggunakan drat ulir, mudah dan aman dalam pemakaian. Regulator akan menutup secara otomatis jika terjadi kebocoran. Kompor gas model terbaru bernuansa futuristik. Api yang dihasilkan kompor bersilang dan berpusat sehingga lebih efisien dalam pemakaian. Dilengkapi dengan pemantik elektrik untuk memudahkan pengunaan. Permukaan kompor terbuat dari stainless steel tanpa lubang sehingga mudah dibersihkan. Dan tentu saja anti gores dan anti karat.
Sumber: http://www.edipsw.com/kegiatan/blue-gaz-pilihan-terbaik/

Blue Gaz Alternatif Pengganti Elpiji

Juni 12, 2011 pukul 8:44 am | Ditulis dalam Testimony Bluegaz | Tinggalkan komentar
Tag:

Sumber: http://nanlimo.blogspot.com/2010/08/blue-gas-alternatif-pengganti-elpiji.html

 Blue Gas Alternatif Pengganti Elpiji

Rasa aman itulah salah satu alasan masyarakat muak terhadap tabung gas Elpiji 3kg dan melirik tabung Blue Gas, sama kita ketahui Gas Elpiji ukuran tabung 3kg membuat resah dimana-mana, tidak di kampung mapun di kota. Maka untuk keamanan masyarakat dan keamanan kita semua sebagian pengguna tabung gas Elpiji produksi pertamina mulai beralih ka tabung gas yang di produksi oleh pihak swasta, yakni Blue Gas, sebagai alternatif di tengah ledakan yang kerap terjadi.

Blue Gas merupakan produk tabung dan kompor gas yang diproduksi dan didistribusikan oleh PT Blue Gas Indonesia. PT Blue Gas Indonesia merupakan salah satu perusahaan Group Tigaraksa Satria Tbk yang bergerak di bidang industri alat dapur dan pengisian elpiji.

Penggunaan tabung dan komponen Blue Gas terasa lebih efisien dan ekonomis dibandingkan dengan produk tabung gas milik Pertamina. Dia mengatakan, saat menggunakan tabung gas ukuran 12 kilogram produksi Pertamina, biasanya habis dalam tempo sekitar satu setengah bulan.

Sementara saat ini, dengan tabung Blue Gas ukuran 7 kilogram habis terpakai dalam waktu satu bulan. Tabung Blue Gas ukuran 7 kilogram saat ini beredar di pasaran dengan harga rata-tata Rp 55.000. Selain hemat, faktor lain yang membuatnya beralih menggunakan tabung Blue Gas adalah faktor keamanan. Dia menuturkan, menggunakan tabung dan komponen kompor Blue Gas terasa jauh lebih aman dan nyaman.

Pada regulator tabung Blue Gas terdapat sistem drat ulir untuk mengunci selang dan tabung. Regulator juga akan mengunci otomatis jika terjadi kebocoran. Kalau untuk tabung gas Elpiji produksi Pertamina masih merasa kurang aman. Terutama karena karetnya itu suka kendur dan bunyi kalau kurang kencang

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.